Apakah buah hati Anda sudah memasuki usia kindergarten, atau taman kanak-kanak (TK) kalau dalam sistem pendidikan Indonesia? Kalau iya, Anda barangkali juga ingin tahu apa saja yang akan anak pelajari di sekolah begitu ia memulai pendidikannya di TK.
Untuk lebih memahami pendidikan anak di TK nantinya, tak ada salahnya jika Anda mencari informasinya mulai dari sekarang. Dan secara garis besar, kindergarten yang berkualitas idealnya mampu mengembangkan skill seperti berikut.
Perkembangan Fisik
Aspek yang satu ini berkaitan dengan perkembangan motorik anak. Pada umumnya, perkembangan motorik yang dimaksud meliputi pergerakan tangan dan kaki, koordinasi otot-otot kecil untuk pergerakan mata, tangan, dan jari (fine motor skill), serta penggunaan tangan dan jari.
Oleh karena itu, pendidikan di tingkat TK juga melibatkan aktivitas fisik dan kegiatan outdoor. Misalnya dengan bermain puzzle, menggambar, atau aktivitas-aktivitas lainnya yang berkaitan.
Perkembangan Sosial
Sedangkan aspek yang satu ini berkaitan dengan bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain, termasuk bekerja sama, berteman, menghadapi perbedaan pendapat, dan lainnya.
Untuk aspek perkembangan sosial anak, guru akan merancang aktivitas yang sesuai agar dapat membantu anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Tak hanya itu saja, aspek perkembangan sosial ini juga akan mendorong anak agar terbiasa mengikuti peraturan yang ada.
Perkembangan Emosional
Lewat materi perkembangan emosional anak, buah hati Anda akan dibantu untuk memahami dan mengelola perasaan mereka. Dengan begitu, anak akan bisa mengenali, membicarakan, dan mengekspresikan perasaan mereka serta menunjukkan perhatian terhadap yang lain.
Bahasa dan Membaca
Ketika berbicara soal pendidikan di tingkat TK, Anda mungkin juga berharap bahwa anak akan belajar membaca sampai mahir. Hanya saja, pendidikan TK tak hanya akan sebatas mengajarkan anak untuk bisa membaca, tapi juga melatih skill bahasa dan literasi secara keseluruhan.
Lewat skill bahasa, anak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya baik itu lewat membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Dan dengan menguasai skill membaca, anak akan bisa terus mengikuti pendidikan sampai ke tingkat yang lebih tinggi nantinya.
Skill Kognitif dan Berpikir Kritis
Perkembangan skill kognitif tak hanya berkaitan dengan hitung-hitungan atau matematika, tapi juga pengamatan, investigasi, rasa ingin tahu, dan pemecahan masalah. Dengan begitu, anak akan terlatih dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang terjadi di sekitarnya lewat pengembangan skill berpikir kritis.
Tak hanya itu saja, pengembangan kognitif anak juga berkaitan dengan kemampuannya dalam fokus atau berkonsentrasi. Anak berusia di bawah 6 tahun cenderung masih memiliki fokus pendek, yaitu selama 15-20 detik saja. Dan lewat pendidikan kindergarten yang berkualitas, anak akan bisa berkonsentrasi lebih lama, yang tentu tak hanya akan membantu ia belajar tapi juga menjalankan tugas sehari-hari, termasuk di rumah.